Manja, Budaya atau Kebiasaan?

Kalau denger kata Manja yang ada di pikiran gue pasti enak banget, selalu tersedia berbagai macem hal kebutuhan, nggak pernah kurang, anak orang kaya dsb. Sebenernya sesuatu hal yang bisa di kategorikan manja itu ada banyak sih menurut gue, toh juga cuma yang gue sebutin di atas itu nungkin cuma sebagian.

Ngomongin soal manja, banyak hal negatif yang muncul di pikiran orang. Kadang juga mereka nggak sadar, kalau memanjakan seseorang sejak dini bisa berakibat kemalasan.
Contohnya aja sekarang, banyak dari kalangan bawah sampai atas itu sering melakukan hal tersebut padahal belum tentu mereka itu bisa atau bahkan mampu. Mungkin dari kalangan atas itu yaa... Hal yang lumrah lah bagaikan membalikan telapak tangan, tapi apa sebanding?

15 Agustus kemaren kalau nggak salah, gue baca di banyak pemberitaan dari sosmed, kalau mau diberlakukan nya sistem anak di bawah umur ( yang belum punya surat ijin mengemudi) itu di larang bawa kendaraan bermotor ke sekolah, mungkin nggak cuma ke sekolah sih seharusnya, kebanyak tempat pun mereka belom boleh mengendarai lho.
Tapi yaahh itu dia masih opini ternyata, banyak orang tua yang punya alasan males nganter lah, sibuk lah, oke sekarang gue berfikir iyaa mereka itu bisa beli. Bawa duit ke showroom atay dealer cuma 3 juta bisa kok bawa pulang kendaraan yang kita mau.
Di berlakukan nya tilang pun mereka besok masih bawa kok, nyeselnya kalau sampai kejadian yang nggak kita ingin kan baru mereka sadar.

Menurut gue sih, bagi para orang tua sih dari gue pribadi nih. Tolong lahh luangin waktu sebentar buat perhatian sama buah hatinya, jangan terlalu memberi fasilitas lebih sama mereka yang belum waktunya. Sayangi buah hati kalian, jangan cuma seneng buatnya aja tapi, sadarlah anak - anak sekarang adalah penerus negara. Jangan sampai negara ini tercoreng dan mempermalukan nya di mata dunia.

Saya

Harpa Denting Waskitha